Rahayu menambahkan, dari paparan yang disampaikan oleh Pemprov Jawa Timur, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015 angka penduduk berpenghasilan rendah masih tinggi, sekitar 4,78 juta penduduk. 3,2 juta lebih penduduk berpenghasilan rendah berada di pedesaan dan 1,5 juta lainnya teesebar di perkotaan. Batas penghasilan bulanan keluarga kurang mampu di daerah ini juga cukup rendah, sekitar Rp318 ribu per bulan.
“Untuk mengatasi hal tersebut, Pemprov Jawa Timur membentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan tim ini dirasakan efektif dalam rangka menekan angka kemiskinan,” ujarnya.
Tim tersebut, lanjutnya, membagi tugas kerja dalam empat klaster yaitu kelompok Program Bantuan Sosial Terpadu Berbasis Keluarga, Kelompok Program Berbasis pemberdayaan Masyarakat, Kelompok Program Berbasis Pemberdayaan Ekonomi Kecil dan Mikro dan Kelompok Program Murah Pro Rakyat.
“Dari hasil analisa dinas terkait, keberhasilan pemberdayaan masyarakat desa khususnya BUMDes tidak terlepas dari pendampingan dan keberlanjutan program itu sendiri,” tandasnya.
Pewarta : Rel
Editor : Saribulih
Artikel Spirit Sumbar Lainnya