Berkenaan dengan perkembangan PAD tadi, fraksi-fraksi di DPRD mengharapkan Walikota bersama kepala-kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) berusaha maksimal memacu peningkatan PAD ke depan. Sebab, kucuran dana dari pusat belakangan mengalami penurunan, sedang beban belanja rutin kota ini mengalami kenaikan.

Upaya memacu peningkatan PAD itu bukan saja lewat optimalisasi pemungutan semua objek PAD yang sudah ada (usaha intensifikasi). Tapi juga perlu inovasi menggali potensi lain yang belum dikelola (usaha ekstensifikasi). Salah satu contoh peluang itu sebut Hukemri dari F-PAN, dengan mendirikan perusahaan daerah.
Di luar contoh yang disebut Hukemri, sebelumnya terkait upaya peningkatan PAD lewat usaha ekstensifikasi itu juga kerap muncul masukan di Musrenbang Kota Padang Panjang dan diskusi terkait lainnya. Contoh peluang lain itu;
Sementara di sisi belanja, salah satu yang disorot adalah soal Silpa Rp 50,8 miliar, karena relatif tinggi. Wakil Ketua DPRD setempat, Yulius Kaisar komentar kepada pers kemudian, itu indikator kurang matangnya perencanaan. Makanya, senada dengan suara fraksi-fraksi, Yulius mengingatkan Pemko, ke depan hal itu jangan terulang.