Arifin menambahkan pihaknya memiliki agenda pembangunan dan target tahun 2020 yaitu memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas. “Ini merupakan komitmen ESDM dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT), peningkatan nilai tambah, dan pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri,” jelasnya.
Sementara itu, Anggota Komite II DPD RI Edwin Pratama Putra menjelaskan bahwa 30 persen produksi minyak berasal dari Provinsi Riau, namun faktanya Riau saat ini justru mengalami kesulitan minyak. “Kami meminta Pak Menteri bisa memberikan kepastian atas kelangkaan BBM di Riau,” paparnya.
Senada dengan Edwin, Anggota DPD RI Provinsi Papua Barat Mamberop Yosephus Rumakiek juga perihatin masih saja ada antrian BBM di Papua dan Papua Barat. Padahal tanah Papua memiliki sumber daya alam yang melimpah namun kenyataannya di lapangan berbeda. “Antrian BBM di Papua masih sering terjadi. Jadi saya ragu kebijakan BBM satu harga,” terangnya.