Luhut menyampaikan penentuan harga tes PCR juga telah melalui hasil audit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Kementerian Kesehatan.
“Silakan cek. Jadi mau harga itu berapa ya BPKP lihat. Jadi harga itu bisa naik turun atau bisa masih tinggi itu suplai demand. Jadi kalau demand-nya tinggi suplai-nya enggak ada, ya pasti naik harganya,” ungkap dia.
Video Pilihan : Sama Viral Unboxing Ducati dan Peresmian Sirkuit Mandalika
Di sisi lain, Luhut mengaku tidak masalah jika masyarakat meminta pemerintah terbuka untuk membuka harga komponen tes PCR sebagai bentuk transparansi.
Namun, dia mengkritik jika semua hal harus diungkap ke publik.
“Ada (harga komponen PCR), tanya saja kepada BPKP ada dia. Tapi apa semua dibukain harga ini dibuka ini. Memang kita negara apa? Di negara lain juga gitu. Kita ini saja kadang-kadang sok demokratis kadang-kadang enggak jelas,” ujarnya.