Selain itu, menurut kabar yang beredar, waktu Supriyani mendatangi rumah siswa untuk minta maaf. Jangankan maaf yang didapat, orang tua siswa malahan meminta Rp50 juta. Merasa masih kurang, orang tua murid, juga meminta pihak sekolah agar guru tersebut dikeluarkan dari sekolah.
Tapi karena Supriyani tidak merasa melakukan, dia tidak mau membayar. Begitu juga dengan pihak sekolah, tak mau mengeluarkan Supriyani yang mengajar di kelas 1 tersebut.
Kepala SDN 4 Baito, Sanaali, mengaku tak mengetahui secara pasti kronologi kasus tersebut. Namun, kasus Supriyani menghukum salah satu muridnya terjadi pada Rabu (24/4/2024), ketika korban masih duduk di kelas 1 SD dan saat ini sudah kelas 2 SD.
“Informasi awal yang kami dapat, anak itu jatuh di selokan. Namun tiba-tiba saja mengaku dipukul sama ibu guru (Supriyani), luka di paha bagian dalam,” ujar Sanaali dikutip dari Kendariinfo.
Pihak sekolah, tegas Sanaali, membantah keras adanya penganiayaan. Ada sejumlah alasan, di antaranya keterangan dari Supriyani langsung, Juga, sejumlah guru, dan teman-teman korban di sekolah.
Sejumlah guru juga telah memberikan kesaksian kepada polisi. Semua saksi pun membantah adanya penganiayaan kepada korban.
“Tidak pernah ada kejadian Ibu Supriyani menganiaya siswa. Guru-guru lain juga sudah memberikan kesaksian, kenapa tiba-tiba ditangkap,” ujarnya.