“Pada saat itu, saya tak membawa uang. Saya memohon kepada puskesmas untuk memberikan oksigen dan ambulan dengan jaminan saya sebagai walinagari. Tapi mereka tak membolehkannya. Jadi saya putuskan membawa dengan mobil saya, ” katanya dengan nada yang geram.
Dia mengatakan, akan menidaklanjuti persoalan tersebut. Ia akan melaporkan Puskesmas ke pihak kepolisian, dinas kesehatan dan Pemkab Pessel. Ia meminta, agar persoalan ini diusut tuntas secara hukum.
“Saya akan laporkan dan usut ini. Walaupun jabatan saya sebagai walinagari dipetaruhkan. Jika tidak, saya dan warga saya akan mendemo puskesmas dalam waktu dekat ini, ” katanya dengan kesal.
Dia mengatakan, kelalaian pelayanan sudah sering dikeluhkan warga. Namun, hingga saat ini tak ada perubahan kinerja kearah yang lebih baik. Akibatnya, nyawa seseorang melayang sia-sia.
“Kematian memang ajal. Namun, tentu ada sebab dan penyebabnya. Saya menilai, ini kelalaian puskesamas, Sehingga nyawa tak lagi berharga,” katanya lagi.
Selanjutnya : Petugas Puskesmas Batangkapas : Kami Siap ke Jalur Hukum
Pewarta : Niko
Editor : Saribulih
Artikel Spirit Sumbar lainnya