Lebih jauh Mahyeldi mengungkapkan, bahwa persoalan pembebasan tanah untuk kepentingan pembangunan di Sumatera Barat ini, gampang- gampang susah. Jika dapat slahnya (kiat,red) tidak sulit. Mahyeldi menceritakan pengalamannya membebaskan tanah pelebaran jalan Bypass Kota Padang saat ia menjadi Walikota Padang.
“Semuanya In Syaa Allah selesai dengan baik. Kendala pasti ada. Namun,yang menciptakan kendala itupun orang dalam, mereka yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) dan itu sudah saya pecat,” kata Mahyeldi membagi pengalaman.
Menurut gubernur, sengkarut pembebasan lahan Jalan Tol Padang- Pekanbaru itu terjadi hanya di Kabupaten Padang Pariaman saja. “Sedangkan di Kota Padang Panjang, Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, Tanah Datar dan Kota Payakumbuh, serta Kabupaten 50 Kota nyaris tidak bermasalah. Mudah mudahan segera selesai,” kata Mahyeldi penuh harap.
Gubernur Mahyeldi juga mengungkapkan beberapa ruas jalan lainnya, seperti Dharmasraya-Muara Labuh, Kambang Pesisir Selatan-Bengkulu dan Pasaman Barat-Mandailing Natal Sumatera Utara juga segera dapat dibuka jalannya. Semua daerah akan terbuka dan Sumatera Barat punya ring road.
Menjawab pertanyaan wartawan, Mahyeldi tidak menampik adanya, oknum yang bermain memperkeruh suasana dalam pembebasan lahan rencana jalan tol tersebut. “Ya namanya orang cari cari rezeki,” katanya mengulas senyum khasnya.