Oleh karena itu Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengusulkan pembangunan turap Sungai Batanghari sepanjang 15 km dilengkapi dengan taman wisata atau dalam bahasa PU restorasi sungai. Selain itu bupati juga minta dibangun sejumlah embung untuk mengantisipasi ketersediaan air sawah di saat musim kemarau.
Tidak lupa Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan juga mengajukan proposal pelebaran jalan Lintas Sumatera di enam titik kemaraian. Pertama di titik Simpang Silago sampai ke Depan Rumah Dinas Bupati. Kemudian titik depan RSUD Sungai Dareh sampai ke depan Dinas Pendidikan.
Selanjutnya di titik Simpang Sikabau, Simpang Koto Baru dan di sekitar Gunung Medan serta di tapal batas dengan Kabupaten Bungo. Pelebaran Jalan Lintas Sumatera ini sudah mendesak, mengingat pesatnya pertumbuhan penggunaan jalan terutama di pusat pusat keramaian. Jika tidak dilakukan pelebaran, lima sampai sepuluh tahun ke depan, Jl. Lintas Sumatera yang membelah Dharmasraya akan menjadi titik kemacetan terparah di sepanjang lintas.
Proposal keempat yang disampaikan kepada Komisi V pimpinan Yudi Widiana dari PKS itu adalah proposal pembangunan jembatan Pulai. Seperti diketahui, Jembatan Pulai merupakan jembatan darurat yang dibangun pada tahun 1976 sebagai solusi untuk menghubungkan kawasan transmigrasi Timpeh dan Sitiung dengan Jl Lintas Sumatera di Sitiung. Hingga kawasan itu berkembang jadi pusat pertunbuhan baru di Sumatera, jembatan baylay itu belum pernah diganti.