Australia selalu berada di samping Indonesia saat Indonesia terkena musibah. Rakyat Indonesia tidak akan pernah lupa, tidak akan pernah lupa saat kami tertimpa tsunami di tahun 2004 di Aceh dan Nias.
Sembilan tentara Australia telah gugur membantu sahabatnya yang tengah berduka di Aceh dan Nias. Mereka adalah patriot, mereka adalah sahabat Indonesia, mereka adalah pahlawan kemanusiaan.
Indonesia dan Australia ditakdirkan sebagai tetangga dekat. Kita tidak bisa memilih tetangga, tidak bisa, namun kita memilih untuk bersahabat. Australia adalah sahabat paling dekat Indonesia.
Para hadirin yang saya muliakan,
Enam puluh satu tahun yang lalu, yaitu tahun 1959, Perdana Menteri Robert Menzies pada saat berkunjung ke Universitas Gadjah Mada, almamater saya, beliau berkata, “we have 10 times as much in common than we have in difference.”
Meskipun Indonesia dan Australia memiliki budaya yang berbeda, namun kita memiliki nilai-nilai yang sama, kemajemukan, keberagaman etnis dan toleransi, demokrasi dan penghormatan hak asasi manusia, serta perlindungan terhadap lingkungan hidup.
Tidak hanya itu, kaum muda Australia dan Indonesia memiliki kesamaan. Indonesia saat ini memasuki bonus demografi. Jumlah anak muda usia 16-30 tahun sebanyak 63 juta atau 24 persen dari total populasi.