Spiritsumbar.com, Padang Panjang – Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Padang Panjang, Sumatera Barat, terus meningkat mencapai 5 orang pada 14/4/2020.
Dari jumlah tersebut, 3 orang diantaranya pulang dari Jakarta dan 1 orang dari Bandung. Seorang warga lainya tinggal di Padang Panjang akhirnya meninggal dunia pada Ahad, 12/4/2020 dengan status negative covid-19.
Untuk itu Pemko setempat memaksa warga dan perantau yang kembali dari luar Provinsi yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dengan gejala demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan sesak nafas untuk dikarantina di BLK, lokasi yang telah disediakan Pemko, ujar Nuryanuwar, juru bicara penanganan covid-19 Padang Panjang kepada The Public. (grup Spirit Sumbar)
Sebenarnya tidak hanya PDP dengan gejala, pendatang dengan satus OTG (Orang Tanpa Gejala) juga dianjurkan karantina di Mes BLK tersebut, namun setelah diberi edukasi mereka memilih di rumah masing masing untuk karantina mandiri.
Itu sebabnya kenapa sampai Selasa kemaren baru ada 2 orang penghuni BLK. Kalau ODP dengan gejala ada yang menolak untuk karantina di BLK akan kita eksekusi bersama kepolisian, sesuai anjuran Kapolri, tambah Nuryanuwar yang seharinya menjabat sebagai Kepala DKK Padang Panjang.