Tidak saja cabe, namun juga ditanami sayur-sayuran dan komoditi lainnya, sebut bupati. “Bertanam cabe di pekarangan rumah perlu kita galakkan, guna menekan dampak kenaikan harga. Dengan adanya produksi cabe di pekarangan rumah sendiri, tentunya kaum ibu rumah tangga tidak harus panik lagi dengan meroketnya harga cabe dewasa ini,” papar Irfendi.
Sebab, dengan bertanam cabe sebanyak belasan batang saja bisa dipastikan akan memberikan dampak nyata terhadap biaya dapur rumah tangga. Apalagi disamping cabe juga diusahakan tanaman sayur-sayuran.
“Jika setiap rumah memiliki 25 batang cabe secara kontiniu, saya yakin kebutuhan cabe keluarga itu sehari-harinya akan terpenuhi, bahkan bisa memberikan tambahan pemasukan. Karenanya, sekali lagi kita menghimbau para ibu rumah tangga mensukseskan program bertanam cabe ini,” yimbuh Irfendi optimis.
Sebelumnya Ketua TP PKK Ny. Monalisa Irfendi Arbi dalam laporannya mengatakan gerakan nasional bertanam cabe itu digencarkan untuk menekan inplasi akibat mahalnya harga cabe, terutama pada saat bulan puasa mendatang. Tak kalah pentingnya buat menjaga ketersediaan cabe di tengah masyarakat tetap terpenuhi.
Dalam gerakan nasional itu Kabupaten Limapuluh Kota kebagian bantuan bibit cabe sebanyak 8.500 batang dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Selain itu juga dari Pemkab Limapuluh Kota sebanyak 45.000 batang.