Tahun ini, sebutnya, Kemenpora mengadakan iven TROI ini sebanyak lima series, yang tersebar di lima wilayah, yakni di Mantar NTB, Kemuning Karanganyar, Mandalika Lombok, dan di Mondangan Malang. Dan Dharmasraya, dipilih sebagai lokasi seri pertama dalam ajang ini.
Kemenpora, sebutnya, sengaja memilih Dharmasraya sebagai lokasi pelaksanaan seri pertama. Karena dari hasil kunjungan bersama Presiden Joko Widodo ke Dharmasraya beberapa waktu lalu, Dharmasraya diketahui mempunyai alam yang cukup bagus untuk pengembangan Sport Tourism. Ditambah lagi Dharmasraya merupakan daerah yang kaya akan histori, karena merupakan warisan Kerajaan Melayu di masa lampau.
“Kami berharap, iven ini dapat mengembangkan potensi Sport Tourism di Dharmasraya, dan Dharmasraya menjadi role model dalam pengembangan olahraga paragliding di Indonesia. Semakin banyak orang yang hadir di sini untuk berolahraga dan berwisata, tentu akan menimbulkan efek yang luar biasa dalam bidang sport tourism. Dan tentunya juga akan mengangkat ekonomi masyarakat sekitar,” ungkap Teguh.
Teguh juga menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Kabupaten Dharmasraya yang sudah mendukung terselenggaranya acara ini. Ia juga berharap, melalui iven ini, dua bulan jelang perhelatan Asian Games dan Asian Paragames 2018, dari Sumatera Barat dapat melahirkan juara Paragliding Indonesia.