Demo Ahok

oleh

Walau ada riak, namun dilantiknya Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta tidaklah begitu dipedulikan banyak orang. Kecualinya, pihak-pihak yang berkepentingan saja dengan politik Jakarta. Malahan, Ahok dengan mulus menjalankan programnya. Sekali lagi, ganjalan hanya berasal dari pihak yang berkepentingan dengan politik Jakarta

Namun, yang namanya Ahok seperti jumawa sebagai Gubernur DKI Jakarta. Mulutnya tetap ceplas ceplos tanpa mempedulikan kondisi masyarakat Indonesia yang heterogen. Bahkan, dia seperti tak peduli dengan sistem demokrasi yang telah terbangun. Dimana, dengan jiwa besar para politisi dari kaum muslim, dia sebagai kaum minoritas telah diberi kesempatan untuk menduduki jabatan tinggi di negeri ini.

Sebagai gubernur non muslim di daerah mayoritas muslim, mestinya Ahok bisa menempatkan diri. Apapun alasannya, Ahok tidak perlu membawa-bawa Kitab suci muslim dalam menghadapi kelompok muslim. Kalau, ingin membawa kitab juga, sampaikan kitab sendiri. Dan cari isi yang tidak jauh berbeda dengan Kitab suci muslim. Apalagi, Ahok akan berhadapan dengan kelompok politik dari kalangan muslim tentu akan berimplikasi besar. Disamping tak ada kawan yang abadi, dalam dunia politik praktis, hal kecil bisa menjadi besar dan sebaliknya.

Menarik dibaca