Debat Putaran ke III Paslon Wako/Wawako Padang Panjang, “Mengalir Sampai Jauh”

oleh

Untuk mengurangi dampak bencana  gempa, tambah Nasrul lagi,  akan diadakan evaluasi ulang  terhadap bangunan yang ada di Padang Panjang. Misalnya, di sekolah kalau ternyata  tangganya cuma satu, bila perlu  ditambah lagi.

Jawaban  Paslon 02, Nasrul-Eri ini kemudian ditakik oleh Paslon nomor urutu 3, Hendri- Allex, bahwa menurutnya, sebelum gedung sekolah dibangun itu sudah ada analisanya, telah ditentukan titik titik aman  tempat berkumpul jika terjadi bencana.Tidak segampang itu merubah bangunan milik pemerintah.

Pada debat dengan 7 panelis  terdiri,  Dr.Nila Kristina dari Unand Padang, Dr.Febri Yulika (Rektor ISI Padang Panjang), Dr.Rizal (Rektor UIN Batusangkar), Dr.Arzul Jamaan (mantan Dosen ISI Padang Panjang), Dr.Muhammad Taufik (Dosen UIN Imam Bonjol Padang), Dr. Malse Yulivesta,dan fahrezi, M, juga membahas  RTRW  Kota Padang Panjang secara bekelanjutan.

Kata Paslon nomor 2, Eri kepada paslon nomor 3, Hendri, RTRW sudah disahkan, tapi adakalanya  karena satu kepentingan pihak pihak tertentu RTRW dirubah begitu saja.  Ini kemudian dijelaskan  Hendri, bahwa RTRW  harus disesuaikan dengan  dengan kebutuhan Masyarakat. Di masa  kepemimpinannya  tidak ada titipan titipan. Buktinya RTRW tidak diganggu ganggu. RTRW  harus sejalan dengan  kebutuhan peningkatan ekonomi, untuk ini lokasinya harus disebarkan, tambah Hendri Arnis.

Menarik dibaca