Debat Putaran ke III Paslon Wako/Wawako Padang Panjang, “Mengalir Sampai Jauh”

oleh

Pada debat dengan 7 panelis  terdiri,  Dr.Nila Kristina dari Unand Padang, Dr.Febri Yulika (Rektor ISI Padang Panjang), Dr.Rizal (Rektor UIN Batusangkar), Dr.Arzul Jamaan (mantan Dosen ISI Padang Panjang), Dr.Muhammad Taufik (Dosen UIN Imam Bonjol Padang), Dr. Malse Yulivesta,dan fahrezi, M, juga membahas  RTRW  Kota Padang Panjang secara bekelanjutan.

Kata Paslon nomor 2, Eri kepada paslon nomor 3, Hendri, RTRW sudah disahkan, tapi adakalanya  karena satu kepentingan pihak pihak tertentu RTRW dirubah begitu saja.  Ini kemudian dijelaskan  Hendri, bahwa RTRW  harus disesuaikan dengan  dengan kebutuhan Masyarakat. Di masa  kepemimpinannya  tidak ada titipan titipan. Buktinya RTRW tidak diganggu ganggu. RTRW  harus sejalan dengan  kebutuhan peningkatan ekonomi, untuk ini lokasinya harus disebarkan, tambah Hendri Arnis.

Di bagian lain,  menurut Paslos Edwin- Albert,  minimal 30 % wilayah Padang Panjang harus disisakan  untuk ruang terbuka hijau ( RTH)  sebagai paru paru kota. Sementara  terkait masih banyaknya warga yang tinggal di Lokasi rawan bencana seperti di kemiringan yang tinggi,  ataupun diatas  rel kereta api. Salah satu solusinya   harus di relokasi ke tempat yang aman. Karena  luas wilayah kita terbatas, bisa jadi dengan membangun  rumah susun, papar Edwin yang salah satu program unggulannya  membangun perguruan tinggi negeri di Padang Panjang.

Menarik dibaca