Debat Publik Putaran II, Taslim-Syafrizal Kuasai Persoalan Pembangunan Agam

oleh

Segmen kedua yang menjawab pertanyaan para pakar, meliputi masalah kemandirian fiskal, hilirisasi industri pertanian, bagaimana menurunkan angka kemiskinan, dan penciptaan pelaku usaha yang berbasis sumber daya lokal. Jawaban para calon bupati, masih normatif.

Pasangan nomor urut 3 Trinda Farhan-M Kasni, pada segmen kedua tersebut melontarkan program bagaimana mereka akan mencetak 10.000 entrepreneur, sehingganya angka kemiskinan bisa ditekan.

Kemudian Taslim menekankan, untuk hilirisasi industri pertanian itu perlu dibentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan mengoptimalkan BUMNag, yang khusus mengelola pengolahan produk-produk pertanian yang ada di Kabupaten Agam. “Karena beragam, maka One Product One Village,” ujar Taslim.

Segmen ketiga yang tampil adalah para calon wakil bupati, dengan tetap menjawab pertanyaan dari tim pakar di antaranya bagaimana mengantisipasi konflik horizontal dengan adanya investasi, kemudian menurunkan tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan.

Menurut pasangan nomor urut 4 Andri Warman-Irwan Fikri, ada 46 persen keluarga di Kabupaten Agam itu bergantung kehidupannya di sektor pertanian. “Maka kalau ingin mengurangi kemiskinan di Kabupaten Agam, sejahterakan petaninya,” tegas Irwan Fikri, mantan Wakil Bupati Agam, saat membantar jawaban dari M Kasni.

Menarik dibaca