Dengan mesin pirolisis kav. 20 ton/hari itu, Kadis Perkim-LH Alvisena yang ditanya Editor di Kota Padang Panjang, pekan lalu, mengakui baru sebagian (kurang dari 50 %) dari 45 – 55 ton/hari produksi sampah kota ini yang akan teratasi. Sisanya 50 % lebih masih akan masuk TPA Sampah.
Karena itu menurut Alvisena, ke depan agar volume sampah jauh berkurang masuk ke TPA Sampah, sangat diharapkan peran rumah tangga, usaha kuliner dan lainnya membuang sampah secara terpilah; sampah organik sama organik, plastik sama plastik, kertas sama kertas dan seterusnya. Tidak seperti selama ini, masih dominan tercampur (belum terpilah).
Upaya memasyarakatkan pola pembuangan sampah secara terpilah dari hulu untuk mengurangi volume sampah masuk ke TPA Sampah di Sungai Andok itu menurut Kabag Perekonomian, Putra Dewangga, sudah termasuk jadi point penting dari hasil Rakor Pemko terkait pengelolaan sampah pada Jumat (6/9) lampau.
Sebab, pembuangan sampah secara terpilah dari hulu, tidak saja akan efektif dalam mengurangi volume sampah masuk ke TPA Sampah di Sungai Andok. Sampah yang terpilah itu pun akan bisa dijadikan uang, karena akan ada pembelinya, seperti terbukti secara masif di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.