Lebih jauh Presiden i-Otda ini berpendapat, bahwa kesadaran akan luas dan beragamnya budaya di Indonesia itulah, maka desain dan penyelenggaraan pemerintahan lokal harus berdasar pada karekteristik daerah, kebutuhan masyarakat, dan nilai-nilai kearifan lokal yang telah hidup sejak dulu di daerah tersebut,
“Tidak bisa disamakan. Nah, karena itulah saya mengambil judul Koki Otonomi, sebab secara filosofi, seorang koki adalah pelayan yang harus mengerti dan memuaskan selera pelanggan. Pelanggan mau makan apapun, koki yang handal harus pandai meraciknya. Di samping itu, hobi saya sejak kecil memang suka makan, ada kisahnya itu… Wah, kalau saya ceritakan semua nanti Anda tak mau lagi membeli buku saya…tunggu tanggal mainnya aja deh…” tutup Prof Djo sembari menebar senyum. (Sy)