Demikian banyak manfaat kayu manis dalam kehidupan manusia, tidak heran kebutuhan akan produk kayu manis relatif tinggi. Belgia, Eropa sebagai importir produk kayu manis dari Kerinci, Jambi bukan hanya untuk kebutuhan di negerinya. Tapi Belgia juga memasarkannya ke berbagai negara lain, termasuk Amerika.
Karena multi manfaatnya itulah ekspor produk kayu manis Indonesia cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2017 lalu, misalnya, seperti dilansir media Kontan.co.id (15 Nov’20), ekspor kayu manis Indonesia mencapai 325.800 ton.
Selain itu, permintaan pasar di dalam negeri juga besar. Seperti dipublish oleh Kementerian Pertanian RI pada 18 Juni 2020 lalu, Indonesia juga masih mengimpor kayu manis sekitar 438 ton per-tahun untuk kebutuhan di dalam negeri. Ini bukti, usaha budidaya kayu manis sangat potensial.
Melihat fakta itu, usaha budidaya kayu manis yang juga terdapat 19 kabupaten/kota di Sumbar, sepertinya sangat layak lebih digerakan ke depan. Ekspor komoditi ini juga perlu diwujudkan, agar harganya relatif tinggi. Multi manfaat kayu manis juga perlu lebih disosialisasikan, agar kayu manis laris-manis di pasar lokal.(jym/yet).–