Padang Panjang, Spiritsumbar – Setelah direnovasi sebanyak 194 unit pada 2024 lalu, rumah tidak layak huni (Rutilahu) di Kota Padang Panjang kini tinggal 320 unit. Untuk mengatasinya pada 2025 ini juga ada program renovasi Rutilahu 125 unit. Jika terwujud, Rutilahu di kota kecil 23 KM2 itu masih akan tersisa 200 unit.
Hal itu terungkap dari keterangan singkat Kepala Dinas Perumahan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (Kadis Perkim-LH) Kota Padang Panjang, Alvisena melalui Kepala Bidang (Kabid) Perkim, Riki Rosdian yang ditemui sebelum menghadiri kegiatan hearing Komisi III DPRD di Gedung DPRD setempat, Kamis sore (9/1).
Rencana renovasi atas 125 unit Rutilahu di Padang Panjang pada 2025 ini menurut Riki Rosdian sudah ditampung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 Kota Padang Panjang pada kegiatan Pokir DPRD. Jadi, tinggal menindaklanjuti programnya.
Besar bantuan biaya dari Pokir DPRD Kota Padang Panjang untuk rehab Rutilahu ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya yakni Rp 20 juta per-unit Rutilahu. Dana Rp 20 juta/unit Rutilahu itu diarahkan, sebesar Rp 17,5 juta untuk pengadaan bahan bangunan, sisanya Rp 2,5 juta untuk upah tukang.
Sebelumnya pada 2025 kegiatan renovasi Rutilahu di Kota Padang Panjang terialisasi 194 unit. Itu terdiri sebanyak 144 unit lewat APBD 2024 Kota Padang Panjang paa program Pokir DPRD. Sisanya 50 unit lewat APBN-RI pada kegiatan Pokir Anggota DPR-RI dari Dapil Sumatera Barat, yakni Atari.