Aspek kesehatan, akibat dari puluhan ton ikan mati maka akan mengganggu kesehatan pernafasan. “Tentunya ini juga akan menganggu sekali terhadap kenyamanan bagi para pengunjung atau wisatawan untuk berekreasi ke Danau Maninjau,” ungkap putra salingka danau asal Sungai Batang tersebut.
Pemerintah sebagai pengontrol dan penyeimbang, berharap, melalui goro pembersihan Keramba Jaring Apung para petani lainnya juga ikut berimpati terhadap pelestarian danau, dengan cara pembersihan dan pengurangan secara bertahap terhadap kuantitas KJA yang melebihi kapasitasnya.
Dengan demikian, melalui sosialisasi dari pemerintah kecamatan, nagari dan sosialisasi perda tahun 2015 tentang pelestarian Danau Maninjau, masyarakat dewasa ini sudah tumbuh kesadaran secara alami untuk mengurangi KJA secara bertahap.
“Tercatat hampir 17 ribu KJA. Alhamdulillah, beberapa pekan ini sudah seribuan KJA yang berkurang. Termasuk 200 KJA yang akan kita bonggar hari ini di Alai. Insya allah, target pengurangan 6.000 unit KJA bisa tercapai. Kalau dapat berkurang lagi, tergantung bagaimana kita secara bersama memberikan sosialisasi pemahaman dan edukasi kepada masyarakat,” terang Trinda.
Sementara itu, Wali Nagari Koto Malintang Nazirudin mengatakan bahwa besok akan dilakukan juga pengurangan KJA sebanyak 2.000 unit di Jorong Rambai.