Efriyanto menambahkan, terkait pengembangan destinasi wisata baru tersebut ke depannya akan memprioritaskan potensi dan multiplier effect bagi masyarakat setempat. “Sehingga objek wisata tersebut bisa dikelola masyarakat, jadi roda ekonomi berputar pula di sana”, kata dia.
Efriyanto turut meminta adanya inisiatif dari masyarakat setempat untuk memulai pengembangan destinasi wisata danau Tomosu atau danau Bacan tersebut dari skala kecil dengan memanfaatkan APBDes. “Anggaran APBDes diperbolehkan untuk pemberdayaan masyarakat termasuk dengan pengelolaan destinasi wisata. Nah kami mendorong mulai ada inisiatif pembangunan dari masyarakat desa setempat, nanti untuk pengembangan skala besar dan jangka panjang barulah kita dari kota turun tangan”, tuturnya.
RNI
Lebih lengkap, baca:
The Public Edisi 13/29 Februari – 6 Maret 2016