Dalam Rapat Paripurna DPRD, Wawako Padang Ajukan Dua Ranperda

oleh

Paripurna ini, diwarnai dua kali interupsi oleh anggota DPRD Padang. Pertama oleh Maidestal Hari Mahesa. Dia meminta waktu bicara, begitu ketua DPRD Padang selesai membuka rapat yang dihadiri Sekda, Asnel, Forkopimda, pimpinan OPD dan undangan lainnya. Dia menyuarakan soal pergantian pimpinan fraksinya yang tak ditindaklanjuti sejak 2016 lalu.

Selanjutnya, Wismar Panjaitan. Dia menyampaikan dinamika kota, setelah Emzalmi selesai menyampaikan nota pengantar dua Ranperda itu. Persoalan yang disampaikan terkait gejolak masyarakat yang melakukan penolakan terhadap krematorium milik perkumpulan HBT.

Krematorium HBT ini, sempat mendapat penolakan dari masyarakat. “Kami meminta, bapak wakil walikota di forum terhormat ini memberikan klarifikasi tentang pendirian krematorium itu. Jangan sampai membuat warga makin resah,” tambah anggota DPRD Padang lainnya, Aprianto.

Atas interupsi Wismar dan Aprianto ini, Erisman sebagai pimpinan sidang, tak memberikan kesempatan pada Emzalmi untuk memberikan klarifikasi. “Kita akan bahas soal ini di tingkat komisi,” terangnya.

Menarik dibaca