Spiritsumbar.com, Agam – Gula Saka Lawang sudah lama terkenal, bahkan sampai ke negeri jiran Malaysia. Rasa manis dan aroma gula tebu dari dataran tinggi Matur ini, sangat khas dan banyak digunakan sebagai pemanis alami dalam kuliner di Ranah Minang.
Kini, areal kebun tebu masih luas. Semuanya milik masyarakat di Nagari Lawang, Nagari Tigo Balai, Palembayan, dan nagari sekitarnya hingga ke lereng bukit di sekitar Danau Maninjau. Hasil dari perasan air tebu ini tidak hanya gula saka, tetapi juga dalam bentuk serbuk yang bernama gula semut.
“Rencana kedepan melalui Badan Usaha Milik Nagari yang bernama Pamako, kami merencanakan memproduksi Nata De Tebu, yaitu minuman jelly khas air tebu. Tapi kami masih terkendala untuk pembelian mesin teknologi pengolahan Natadetebu,” kata Walinagari Lawang, Kec. Matur, Kab. Agam, Jamal Muchtar Datuk Lelo Ameh kepada Rombongan Komisi I DPRD Sumbar yang berkunjung ke Lawang, Sabtu (6/6/2020) siang.
Komisi I DPRD Sumbar yang dipimpin Ketua Syamsul Bahri (PDIP) ini melakukan Kunjungan Kerja mengawasi Dana Desa, penyaluran BLT, Padat Karya Tunai Desa, dan aktifitas Badan Usaha Milik Nagari (Bumnag). Dalam rombongan ini Wakil Ketua Komisi Evi Yandri Rajo Budiman (Gerindra), Sekretaris Komisi HM Nurnas, Drs. Bakri Bakar (Nasdem), Muzli M. Nur (PAN), Jempol (Gerindra) dan Muhammad Ridwan (PKS).