“Selain itu kata Yusuf Lubis mengajak kepada masyarakat agar kiranya dalam mengolah lahannya setidaknya dapat dikurangi dengan membakar ,ditambah lagi dengan kebiasaan masyarakat di pedalaman yang selalu membuat ladang berpindah pindah hal ini sangat perlu kiranya Pemerintah daerah terutama pada instansi terkait dapat melaksanakan.
Sosialisasi secara langsung terhadap masyarakat guna menghindari terjadinya kebiasaan membakar di lokasi lahan ladang ,Kita semua sangat memahami apa yang dirasakan oleh masyarakat petani dalam mencukupi kebutuhan ekonomi terutama pada petani kebun yang berpindah pindah untuk itu perlu penanganan yang serius oleh kita bersama agar nantinya tidak terjadi lagi pembakaran lahan ladang yang akan menyebabkan terjadinya rusaknya ekosistim namun sesuai dengan laporan sampai saat ini di Pasaman belum terindikasi terjadinya Hutan dan cagar Alam, hanya ada beberapa lahan kebun yang di bakar oleh Masyarakat guna bercocok tanam.
Sementara itu, Dandim 0305/Pasaman, Letkol Arm Cosmas Pramunditho mengatakan, rapat TKPH ini dilakukan untuk menyamakan persepsi agar tidak terjadinya perbedaan pandangan dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan di daerah tersebut. “Pencegahan dan penanggulangan karhutla selama ini masih belum efektif sehingga masing-masing pihak terkait lebih fokus di lapangan,” ujarnya. (Rel)