4.Menaikan insentif RT, RW, LPM dan Posyandu
5.Penyediaan bantuan modal tanpa bunga bagi usaha kecil
6.Meningkatkan kualitas tenaga kerja dan menyediakan jaminan sosial ketenagakerjaan
bagi pekerja rentan (petani, nelayan, driver angkot/angkutan online, driver ojek dan
pekerja keagamaan.
7.Menyediakan asuransi usaha tani (mengganti kerugian petani yang gagal panen
karena bencana alam, atau serangan hama. dll).
- Mewujudkan Padang (sebagai) pusat industri wisata halal, wisata keluarga, pusat
kegiatan wisata MICE untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
9.Menaikkan insentif guru TPA, TPQ dan MDA/MTDA
10.(Upaya) penyelesaian banjir dengan kolaborasi semua pihak,
11.Padang bersih transformasi teknologi pengelolaan sampah
12.Pembenahan ruang terbuka hijau (RTH) tingkat kecamatan dan kelurahan
13.Optimalisasi betonisasi/pengaspalan jalan, perbaikan drainase dan trotoar
14.Pembenahan sistem transportasi menuju kota metropolitan
15.Angkutan gratis bagi pelajar, guru, disabilitas dan Lansia
Program upaya menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan di Kota Padang menurut Iqbal akan terwujud lewat sebagian program tadi. Berdasarkan data BPS tahun 2022, tingkat pengangguran terbuka di Kota Padang pada 2022 tercatat 11,69 %, sedangkan penduduk miskin 4,06 %.
Dr.Muhammad Iqbal yang kini berusia 44 tahun, anak dari Sidi Marjohan Chaniago, SE asal Nagari Batu Kalang, Kec. Padang Sago VII Koto, Kab. Padang Pariaman, dengan Yusni Zainal Koto asal Nagari Pilubang, Sungai Limau, Kab. Padang Pariaman. Pendidikan, S1 Psikologi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, S2 dan S3 Psychology & Human Development pada UKM Malaysia.