“Di kelas kilat kita sangat berpeluang karena dari lima ronde pertama kita berhasil mengumpulkan 4,5 poin namun pada hari kedua gagal untuk meraih medali di empat ronde sisa,” kata dia.
Hal ini tentunya menjadi evaluasi sendiri bagi kontingen catur Sumbar karena lawan mereka seperti Jawa Barat, DIY, Jawa Tengah dan lainnya rutin menjalankan try out dan lawan tanding mereka banyak.
Menurut dia solusinya adalah membuat banyak turnamen. Sehingga mengetahui perkembangan catur yang terjadi pada saat ini.
“Kita butuh jam terbang melalui turnamen. Kalau tidak ada turnamen tentu kita seperti katak dalam tempurung. Tidak tahu perkembangan di luar sana,” kata dia.