Oleh : Wildan
Mengapa sebagian besar ASN enggan atau belum berminat memanfaatkan bacaan seperti majalah, buku, koran atau media lainnya? Atau seberapa besar Sebuah pertanyaan yang bisa menjadi renungan kita saat ini ketika melihat fenomena tersebut.
Mereka lebih cenderung berselancar di dunia maya di komputer atau gawainya karena lebih menarik dengan berbagai ilustrasi gambar, film dan game lainnya. Bahkan hanya sebagian kecil ASN yang memiliki kemampuan menulis.
Hampir di setiap pojok baca maupun perpustakaan kantor pemerintah mungkin bisa dibilang jarang dijadikan tempat membaca, itupun kadang dijadikan sebagai tempat/ ruangan merokok atau sekedar tempat mengobrol saja.
Terkadang hanya 1-2 aktifitas ASN yang menikmati kegiatan membaca atau menulis pada jam istirahat di kedua titik itu. Boleh dibilang aktifitas literasi jarang terlihat saat ini.Padahal, pimpinan sering memberikan arahan terkait aktifitas membaca dan menulis ini.
Secara sederhananya literasi dapat diartikan sebagai kemampuan menulis dan membaca, budaya literasi dimaksudkan untuk melakukan kebiasaan berfikir yang diikuti oleh sebuah proses membaca, menulis. Pada akhirnya apa yang dilakukan dalam sebuah proses kegiatan tersebut akan menciptakan karya. Sebagaimana diketahui,keberadaan ASN didominasi oleh kalangan terdidik dan terpelajar sudah seyogyanya menjadi motor penggerak budaya literasi di tengah masyarakat Indonesia.