Meski tanpa dialog seperti wayang orang sejenisnya, komunitas ini berhasil menampilkan keindahan seni tari dan seni music jawa dan memukau penonton yang hadir.
Pada penampilan kali ini, kelompok seni tradisi asal Yogyakarta itu, membawa sedikitnya sembilan penari beserta rombongan pemusik tradisi dengan sutradara Yestriyono Piliyanto, Anom Hartoyo sebagai penata tari, Eko Purnomo sebagai penata musik, dan Ali Nur Sotya Nugraha selaku penata busana
Ansamble musik gamelan jawa beraroma Minang, menjadi gubahan unik yang mewarnai malam pembukaan Festival Wayang Nusantara ke IV yang digelar Dinas Pariwisata Sawahlunto di Lapangan Segitiga kota Sawahlunto pada kamis malam (3/11).
Jika biasanya gamelan dipakai untuk mengiringi lagu-lagu bernafas jawa dengan tempo lembut, ditangan seniman paguyuban Bina Laras yang berkolaborasi dengan mahasiswa ISI Padang Panjang gamelan dimainkan mengiringi lagu-lagu bernafas minang bahkan batak dengan tempo yang lembut hingga dinamis.