Mantan Pj Gubernur Riau (2013-2014) ini mengatakan bahwa hari ini merupakan genap satu bulan penanganan Covid-19 akan tetapi belum menunjukkan bahwa pandemi ini telah dapat dikendalikan. “Sebelum ini saya telah katakan, bahwa tongkat komando penanganan corona ini ada di tangan presiden. Daerah bisa ambil sikap untuk menutup objek wisata daerah, meliburkan anak sekolah, menyuruh pegawai daerah bekerja dari rumah, hingga pembatasan kegiatan ibadah. Namun, kondisi sekarang, rakyat di ibu kota yang kesusahan karena minimnya penghasilan terpaksa berbondong-bondong mudik, pulang kampung. Ini dikhawatirkan akan memperluas penyebaran pandemik Covid-19. Nah, hal serupa ini yang seharusnya dapat diantisipasi jauh hari.”
“Satu lagi, saya melihat ada satu-dua pembantu presiden yang kurang penuh membantu presiden menangani corona. Memaksakan kebijakan yang tidak relevan padahal presiden sedang berfokus menekan jumlah korban Covid-19.
Sikapnya ini jelas makin meningkatkan tensi publik. “Sewaktu pemerintahan SBY-JK menteri seperti ini tak lama umurnya di kabinet alias segera dicopot”, kata Prof Djo blak-blakan.