Tiga sektor pendidikan tersebut seperti pendidikan bidang Agama, bidang adat istiadat, dan bahasa internasional yakni Bahasa Inggris. Untuk bidang Agama ujarnya, bagi anak yang berbakat bisa diarahkan masuk rumah tahfidz, karena kita melihat potensi itu ada di Agam kalau dilihat dari semangat generasi muda saat ini.
Hal ini bisa dibuktikan dan dilihat betapa banyaknya anak-anak kita baru tamat SD dan SMP, sudah banyak yang hafal Al-Qur’an 30 juz, sehingga ini perlu lebih dikembangkan dan di tingkatkan.
Sementara di bidang adat istiadat, diyakininya banyak generasi saat ini yang tidak paham dan mendalami adat istiadat di Minangkabau, contohnya mengenai masalah petatah petitih (Pidato adat Minang), masih banyak di bawah standar dan tidak paham.
Makanya ini lah yang menjadi target kita untuk membekali generasi dengan pengetahuan adat istiadat, supaya budaya Minangkabau ini tetap lestari di tengah masyarakat Agam terang AWR yang akrab di sapa masyarakatnya.
Di bidang bahasa internasional (Inggris) juga menjadi target pengembangan kita, karena menurutnya banyak masyarakat Agam yang berkeinginan jadi dokter, insinyur dan lainnya, sehingga perlu didukung dengan pembekalan bahasa Inggris paparnya.