Pengambilan jumlah buku paket ilegal ini juga tergantung jumlah siswa yang ada di sekolah dasar. Bisa bisa bagi sekolah yang mempunyai quota siswa terbanyak, oknum lingkaran setan yang bermain ini tak sungkan menjejali kepala sekolah untuk mengambil buku-buku bodong tersebut hingga 3 paket buku sekaligus.
Syafriwal, Kepala Inspektorat Kabupaten Padang Pariaman yang berhasil terciduk media untuk memberikan keterangan hasil temuan Inspektorat ini, pada Rabu pagi (3/1/18) di sebuah warkop di depan kantor Disdukcapil Padang Pariaman, menerangkan bahwa hasil temuan beberapa tim yang dibentuk sudah melakukan investigasi mendalam.
“Kami sudah membentuk tim investigasi mendalam, dan memang ditemukan transaksi pengadaan buku illegal tanpa penerbit dan tidak mengacu kurikulum sekolah dasar, dan juga bodong. Kecurigaan (konspirasi) di lingkungan Dinas Pendidikan tentu ada. 403 jumlah SD di Padang Pariaman, rata-rata memiliki buku itu bahkan ada sampai 2 paket dan 3 paket persekolah yang membeli, tergantung jumlah murid. Penggunaan dana diambil dari dana BOS, perpaket ada 2 buah buku dihargai Rp1,1 juta,” sebut Syafriwal.
Sayangnya, tafsiran media menilai, keterangan Syafriwal yang didampingi 3 orang anggota tim investigasi dari Inspektorat itu masih terkesan samar, ada yang sengaja ditutup-tutupi. Pasalnya, sebagian keterangan yang diberikan pada media cenderung tidak konsisten.