Untuk menghindari NATO, kepala sekolah harus memiliki sifat inovatif dan kreatif. Sebagai implementasinya, Pertama, selalu melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Kedua, membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Ketiga, bekerja dengan mendelegasikan wewenang. Keempat, dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Kelima, kalau bekerja melebihi target.
Sebagai pemimpin sekolah, kepala sekolah harus sadar bahwa keberhasilannya sangat bergantung pada orang-orang lain, seperti guru, tenaga kependidikan, peserta didik, dunia usaha dan dunia industri serta peran serta dari masyarakat sekitar. Untuk itu, kualifikasi pribadi kepala sekolah memainkan peranan yang sangat penting dan merupakan bagian dalam keberhasilan atau kegagalannya dalam memimpin sebuah sekolah.
Kualifikasi pribadi meliputi banyak faktor, antara lain kestabilan emosi, rasa humor, inisiatif, kematangan berfikir, memiliki intelegensi yang baik, mempunyai kapasitas fisik untuk melaksanakan tugas, menyenangkan, memiliki suara yang bagus, latar belakang budaya yang baik, antusias, energik, mempunyai kepedulian terhadap orang lain serta loyal.
Itulah sosok kepala sekolah yang dirindukan oleh seluruh warga sekolah. Dengan demikian, seluruh warga sekolah secara bersama-sama akan bisa mengembangkan sekolahnya ke depan ke arah yang lebih baik. Jadilah kepala sekolah yang profesional, bukan kepala sekolah NATO.