Sebaliknya apabila ada kesan positif yang dibangun oleh seorang guru, sering pula kita mendengar peserta didik yang sudah sekian puluh tahun tamat, karena sangat rindu dengan gurunya, diapun akan mencari alamat gurunya untuk bersilaturrahmi dan mengatakan berkat didikan bapak ibu gurulah yang membuat saya bisa berhasil seperti ini, betapa bahagianya kita rasanya.
Janganlah kita menjadi guru yang tidak disenangi oleh peserta didik. Dalam proses keseharian di sekolah, dapat kita lihat salah satu indikatornya, ketika seorang guru tidak bisa datang ke sekolah untuk mengajar, dengan gembira peserta didiknya akan berkata ‘tidak masuk gurunya ya, horeee, kita bebas’, dan merdeka. Sangat sedih kita rasanya.
Namun sebaliknya, bila guru yang disenangi peserta didik dalam mengajar tidak datang ke sekolah, mereka akan bersedih dan terdengar kata-kata dari mulutnya,’Yah bapak/ibu …. Tidak masuk, nggak asyik deh,’ sambil membuat sms ke guru tersebut mereka menanyakan keadaannya gurun yaitu, kenapa bapak/ibu tidakdatang? Apa bapak/ibu sakit? Merekapun berdoa, ya allah berikanlah kesehatan kepada guru kami yang sedang sakit, mereka sangat baik mengajar ya allah, kami dibimbingnya dengan hati yang tulus, yang membuat kami bisa menjadi generasi penerus yang berkualitas, amin.