Seorang guru kadang lupa bahwa dahulunya dia juga adalah seorang peserta didik yang tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Pelaksanaan belajar dan mengajar yang menyenangkan dapat terwujud bila kita melakukan hal tersebut dengan sepenuh hati, jangan pernah berfikir ‘berapa saya di bayar’, ‘itu bukan tugas saya’, anak tidak bisa dididik, itu bukan urusan saya’, indak ka salasai di awak surang dan banyak kata-kata negatif lainnya yang sering kita dengar.
Guru-guru yang berhasil dan menjadi idaman bagi peserta didiknya adalah karena mereka mengajar dengan sepenuh hati, menyenangkan untuk dirinya dan untuk peserta didiknya. Mereka mengajar menggunakan metode dan model yang beranekaragam, memahami karakter dan situasi peserta didik. Seorang guru yang baik akan selalu mempelajari sifat dan karakter peserta didiknya sehingga merekapun akan terbiasa dan menerima mereka sesuai dengan fitrahnya masing-masing.
Bisa saja peserta didik takut sama seorang guru, tetapi dia tidak akan merasa hormat dan segan kepadanya, apakah itu yang kita harapkan. Kadangkala itulah yang sering terjadi dan terasa bagi kita sebagai seorang guru.Setelah peserta didik kita dewasa, sering kita temui peserta didik yang cuek dan tidak bertegur sapa apabila mereka bertemu dengan mantan gurunya, hal ini dikarenakan tidak terbangunnya jembatan hati sewaktu proses pembelajaran di sekolah dulu, jangan terlalu cepat menyalahkan mereka.