Proses pemindahan ilmu pengetahuan akan berjalan dengan optimal apabila dilakukan dengan iklim belajar yang kondusif dengan membangun jembatan hati. Apabila hati peserta didik tidak tersentuh untuk belajar, maka jangan harapkan hasil belajarnya bisa optimal.
Banyak sekolah-sekolah untuk meningkatkan hasil Ujian Nasional (UN) selalu melakukan program belajar tambahan di sore hari. Padahal kalau kita perhatikan, tidak hanya itu usaha yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan hasil UN. Pembelajaran dengan pola sepenuh hatipun sebenarnya bisa dilakukan oleh guru di sekolah.
Untuk dapat membelajarkan peserta didik secara optimal, sangat diperlukan sekali guru yang mengajar dengan sepenuh hati. Guru yang dapat merasakan kesulitan peserta didiknya, tidak egois dan sok disiplin. Dalam proses pembelajaran, seorang guru yang baik, haruslah memahami karakteristik dari masing-masing peserta didiknya.
Dalam menghadapi berbagai sifat dan karakter unik yang dimilki setiap peserta didik, seorang guru harus dengan hati yang tulus menangani masalah peserta didiknya. Demikian juga dalam hal menghadapi peserta didik yang berbakat. Seorang guru yang baik, dalam proses mendidik tidak dilakukannya dengan penuh emosi. Mereka tidak menjadikan peserta didiknya sebagai obyek yang selalu dianggap bodoh dan selalu dalam posisi salah.