Kabid Darurat dan Logistik BPBD Solok Selatan, Dalwison di Posko Bencana Alam di Muaralabuh Senin (15/2) mengaku, bahwa pihaknya fokus mencari korban dan mengevakuasi korban semenjak saat kejadian. Akhirnya baru Sabtu (13/2) berakhir upaya pencarian dan evakuasi korban. Setelah itu upaya yang dilakukan adalah untuk penaggulangan difokuskan untuk menditribusikan bantuan dari donatur dan berbagai pihak kepada korban.
Menjawab pertanyaan wartawan, kenapa bantuan sembako yang merupakan kebutuhan mendesak belum merata dibagikan kepada korban..? Pak Lurah panggilan akrabnya sehari- hari ini mengaku, memang pendistribusian sembako belum merata. Korban menerimanya dan ada korban yang terlambat memperoleh bantuan logistic itu, sehubungan ada sebagian donatur yang menyerahkan langsung ke daerah- daerah terparah dilanda banjir. Seperti di Kiambang Kotobaru, Kampung terandam dan Kampung Palak Kecamatan Sungaipagu. “Namun bukan berarti para korban banjir dan tanah longsor lainnya tidak mendapat bagian,” kata Dalwison.
Menurunya, selain pendistribusian sembako kepada korban bencana, juga telah mulai dilakukan relokasi jembatan yang rusak, jalan yang putus dan badan jalan yang ambruk ke sungai. Dengan mengerahkan alat berat jenis eksavator dan bolduzer dari swasta. Khusus melakukan normalisasi 3 aliran sungai besar, diantaranya Batang Bangko Ketek, Batang Bangko Gadang dan Batang Sangir serta merelokasi areal pertanian yang tertimbun batu dan pasir.