Di tengah perasaan gundah gulana, lantaran kehilangan Ibunda dan tak berdaya, Ali pun tak berhenti untuk berjuang.
Ia tetap berusaha dan berdoa agar suatu saat ia mampu meraih asa dari kedua orangtuanya, menjadi seorang polisi.
Baca juga : Pemdes Tuapeijat Terima Program Prona
Akhirnya, perjuangan Ali pun membuahkan hasil. Pada tahun 2018 silam, ia berhasil lolos dan menyabet peringkat siswa terbaik di angkatannya. Rasa syukur tak henti-hentinya ia panjatkan kepada Sang Pencipta.
Kini polisi berpangkat Bhayangkara Dua, kelahiran 17 Agustus 1996 ini telah lulus. Dia langsung ditempatkan di Korps Brimob Mabes Polri khususnya di Pasukan Gegana Satuan Kimia Biologi Radioaktif.
Baca juga : Aipda Dian WR Kembali Manjakan Lidah Anak Yatim Banuaran
Polisi anak ke 5 dari 7 bersaudara ini, kini ia terpilih oleh Kesatuan Korps Brimob Polri sebagai personel terbaik. Karena memiliki kemampuan dalam menembak dan memiliki fisik yang baik untuk mengiikut Lomba SWat Challange di Dubai Uni Emirat Arab mewakili Polri.
“Alhamdulillah dengan mengikuti seleksi kurang lebihnya 1 bulan lebih di Korps Brimob dan akhirnya terpilih menjadi salah satu anggota team untuk ikut perlombaan SWat Challange ini,” ungkapnya. (Sabarial)
<<< Sebelumnya
Bharada Ali Sempat Syok, Saat Seleksi Ditinggal Ibunda Tercinta
Selengkapnya>>>
Kisah Bharada Ali Mustofa Siritoitet, Putra Mentawai Personil Terbaik di Korp Brimob