Inilah yang menjadi permasalahan bagi kita bersama terutama kaum guru. Jangan sampai anak didik kita menjadi anak-anak yang susah bersosialisasi. Tidak mau bekerja sama dan mementingkan diri sendiri. bersifat egois, sombong atau sebaliknya merasa minder dan rendah diri.
Bagaimana kalau kita coba mengembalikan pemikiran dan pandangan kita bahwa bermain dengan menggunakan fisik akan lebih baik dan membuat kita berani serta percaya diri berada ditengah-tengah masyarakat.
Bermain dalam belajar menggambarkan sebuah kegiatan yang dilakukan secara spontan dan menyenangkan.
Menurut Piaget (2010:138) permainan sebagai suatu media yang dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak-anak. Permainan memungkinkan anak mempraktekkan kompetensi-kompetensi dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan dengan cara santai dan menyenangkan.
Permainan dalam pembelajaran sangat bagus untuk menanamkan nilai-nilai karakter dan perolehan informasi baru serta melatih peserta didik mengembangkan kreatifitas, bahasa dan perkembangan sosial ketika berhubungan dengan orang lain.
Seorang guru bisa saja menyampaikan suatu materi pembelajaran dengan metode permainan. Metode secara etimologi dalam kamus Bahasa Indonesia adalah cara kerja yang sistematik untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.