Oleh: Herliza Tahar ( Guru SDN.13 Kampung Jawa Kota Solok)
Belajar akan lebih menyenangkan jika dilakukan dalam bentuk permainan. Peserta didik sangat suka sekali bermain, apabila guru memberikan pengumuman bahwa sekarang kita akan bermain bola, mereka secara spotan langsung bersorak-sorai kegirangan. Namun sebaliknya ketika mau belajar matematika, rasa malas dan ngantuknya pun timbul pula seketika.
Istilah keluar main-main mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita di sekolah. Peserta didik selalu menunggu jam-jam istirahat untuk bermain. Saat keluar main, di halaman sekolah mereka asyik bermain kejar-kejaran, bermain kelereng, bermain tali, bermain karet, bermain petak umpat atau “bermain cik mancik” istilah dahulu bagi anak-anak yang sekarang berumur 50 tahun keatas. Masih banyak lagi bentuk permaianan yang bisa dilakukan dimasa usia anak-anak.
Bentuk permainan yang berkaitan dengan fisik dan menggerakkan seluruh panca indra seperti, kaki, tangan, kepala, mata, telinga, serta membina hubungan sosial sekarang sudah mulai tidak kelihatan. anak-anak zaman milenial ini lebih suka bermain sendiri dengan tetap diam memegang hp dan tidak butuh bantuan orang lain.
Mereka akan bisa bermain sendiri tanpa teman dan banyak orang, mereka bermain dengan fikiran sendiri bahkan sampai ketingkat yang lebih parah mereka tidak mau keluar rumah untuk bersosialisasi dengan orang lain seperti yang sekarang sudah terjadi di Negara Jepang.