Pada kesempatan itu, Nurdin yang mewakili masyarakat mengajukan perbaikan irigasi. Sebab selain petani gambir masyarakat setempat juga bersawah. Dia yakin, dengan terpilihnya NA, maka pertanian akan semakin baik.
Sementara di Taratak Sungai Lundang, masyarakat meminta Nasrul Abit bisa memperjuangkan harga gambir. Sebab harga komoditi itu tidak tetap alias turun naik.
“Sekarang harga masih turun naik pak. Tapi Alhamdulillah diatas Rp 20 Ribu. Kami minta saat bapak menang harga bisa stabil,” pinta tokoh masyarakat Taratak Sungai Lundang Izul.
Menjawab permintaan masyarakat, Nasrul Abit berjanji akan memperjuangkan aspirasi masyarakat. “Kalau harga gambir ini tinggi tentu masyarakat sejahtera. Saya akan fokuskan ini untuk petani gambir. Saya akan duduk bersama eksportir gambir agar mereka tidak main harga,” ungkap Bupati Pessel dua periode ini (2005-2010 dan 2010-2015) ini.
Nasrul Abit menjelaskan, India salah satu negara penampung gambir. Harga gambir diatur secara internasional sehingga dengan cara duduk bersama eksportir adalah solusi terbaik. Dia meyakini, gambir masih bisa menjadi harapan hidup. Masyarakat di Pessel dan juga sejumlah daerah lainnya di Sumbar.
“Harga gambir ini diatur internasional, dulu 80 persen digunakan untuk ban, sekarang hanya 20 persen saja sehingga gambir murah. Tapi tetap akan kami perjuangan agar harga gambir tinggi,” tegas wakil Gubernur Sumbar 2016-2021 yang tengah cuti ini. (*)