Soal promosi wisata, kapan si bule akan mengenal Kubu Gadang yang selalu digadang-gadang sebagai destinasi wisata digital, sementara rute loop TdS dikota kecil 23 Km2 ini, tidak menyentuh Desa Kubu Gadang sama sekali. Kalau toh ada dinner di objek wisata PDIKM, malam sebelum dilepas ke Solok Selatan, dengan menyajikan menu lokal dan western, biasanya makanan itu banyak berlebih, lantaran minimnya atlet sepeda atau official yang hadir.
Dari sejumlah peserta TdS yang pernah diwawancara The Public (Grup Spiritsumbar), diantaranya Ghader Misbani, Amir Zargari dari tim Pishgaman Yazd Iran, Liberry dari Australia, lebih memilih istirahat di hotel ketimbang menghadiri dinner atau malam keakraban. Bukan tidak menghargai, tapi me-refresh tenaga untuk persiapan balap esok hari, ujarnya suatu kali.
Hendri Fauzan, Kadis Pariwisata Kota Padang Panjang juga tidak menutup mata akan hal ini. Sebab kita di daerah tidak bisa berbuat banyak, termasuk membawa mereka ke desa Kubu Gadang. Skedulnya sudah diatur oleh panitia pusat. Bagi kita sekarang, sukses TdS akan melambungkan nama kota ini ke dunia internasional, bahwa Padang Panjang, Ranah Minang dan Indonesia secara umum, itu aman untuk dikunjungi.
Seperti disampaikan dalam jumpa pers, yang dihadiri Wako Padang Panjang, Fadly Amran, Kasi Operasional Polresta Padang Panjang, Daulay, Kadis Kominfo, Marwilis, Kadis Pariwisata, Hendri Fauzan, dan wartawan dari berbagai media, untuk pengamanan TdS dikerahkan 188 personil Polri, 30 TNI, dan 15 Brimob, ditambah dengan Pol PP, BPBD, dinas perhubungan, serta dinas kesehatan. Selain di jalan, pengamanan juga dilakukan di semua tempat penginapan.