Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN) tidak kurang dari 15.000 generasi muda bangsa meninggal setiap tahun akibat over dosis mengonsumsi narkoba. Yang lebih memprihatinkan lagi adalah pengguna narkoba saat ini sudah merambah ke anak pelajar, dari SMU, SMP, SD sampai TK.
“Jadi kita ingin bersama Pramuka, bagaimana caranya agar narkoba ini tidak laku di Indonesia. Indonesia tidak lagi menjadi pasar narkoba. Orang gila kan mau kirim 1 ton kalau pasarnya tidak ada. Ini kan karena pasarnya di Indonesia ada,” jelasnya.
Menanggapi hal itu, Adhyaksa menyambut baik keinginan BERSAMA untuk menggandeng Pramuka sama-sama memberantas narkoba dengan pemerintah dan masyarakat. Pramuka kata Adhyaksa, punya komitmen yang tinggi untuk menjaga bangsa ini dari segala ancaman, termasuk ancaman narkoba.
“Narkoba ini ancaman serius yang bisa merusak bangsa ini dari kebodohan. Ia membunuh secara pelan-pelan dan sasarannya bukan lagi orang dewasa, tapi sudah sampai ke anak-anak sekolah. Ini bahaya, dan Pramuka harus bisa ikut mencegah peredaran narkoba di sekolah-sekolah dan juga di masyarakat,” jelasnya.
Putera menambahkan, hal yang bisa dilakukan oleh Pramuka ada dalam wilayah demand reduction yakni meminimalisir peredaran narkoba di masyarakat. Di mana seluruh komponen bangsa dari semua strata sosial harus bahu membahu berpartisipasi dalam mencegahan narkoba.
“Kita tidak diwajibkan untuk menangkap gembong narkoba. Karena itu menjadi wilayah BNN dan Polisi. Yang bisa kita lakukan adalah mengingatkan dan mengajak masyarakat untuk terus perang melawan narkoba,” katanya.