Usai rapat koordinasi, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD kabupaten Lima Puluh Kota Nasriyanto, di posko induk, Sabtu (4/3/2017) dini hari, mengatakan, longsor dan banjir yang terjadi di bulan Maret 2017 ini, berdasarkan laporan masyarakat dan setelah tim turun lapangan, terjadi di 8 kecamatan 12 nagari.
Delapan kecamatan yang dilanda bencana itu, diantaranya di kecamatan Pangkalan, terjadi longsor yang menyebabkan jalan raya nasional Sumbar-Riau putus total. Kemudian juga terjadi banjir di nagari Tanjung Balik Gunung Malintang.
Kecamatan Bukik Barisan, tepatnya di nagari Maek dan Sungai Naniang. Terdapat 3 titik, juga longsor dan banjir. Akibatnya 5 haktar sawah tertimbun tanah longsor. Kecamatan Harau, nagari Sarilamak, tepatnya di jorong Buluh Kasok banjir menelan sawah dan perkebunan masyarakat, akibatnya, sawah, kebun dan kolam ikan masyarakat sekitar 285 haktar dihadang banjir.
Lahan pertanian di Kecamatan Mungka di nagari Talang Sungai Antuan, Simpang Kapuak, juga ditelan banjir, sekitar 565 haktar sawah dan 22,5 haktar kebun dihajar banjir, Banjir yang terjadi di nagari Andaleh, kecamatan Luak, juga menghajar lahar pertanian dan perikanan serta kebun masyarakat. Dinagari tersebut diperikrakan 45 haktar sawah dan 1,7 haktar kebun terkena banjir.