Disisi lain sekolah ada yang belum memberikan penjelasan yang tuntas tentang mekanisme dan proses pelaksanaan belajar tatap muka sehingga menimbulkan kecemasan orang tua.
Hal yang sama ditambahkan anggota Dewan Pendidikan Khairul Jasmi, ada sekolah yang mengirim blanko surat pernyataan terkait izin belajar tatap muka pada orang tua. Dimana salah satu poinnya seakan akan sekolah lepas tangan kalau anak terpapar covid di sekolah.
“Sembilan bulan lebih belajar daring, bahkan siswa baru belum pernah bertemu gurunya, tentu telah berakibat kemunduran pengetahuan anak. Pembelajaran tatap muka diharapkan bisa perlahan memperbaiki itu, namun jangan menjadi musibah, untuk itu mestinya ada program khusus utk recovery masalah ini,” ujar jurnali senior yang juga komisaris Semen Indonesia.
KJ optimistis jika kontrol dan evaluasi dilakukan secara ketat maka kekhawatiran terjadinya petaka covid 19 seiring belajar luring bisa diminimalisir. Apalagi jajaran pendidikan memiliki perangkat struktur dan SDM yang cukup untuk itu.