Spirit Sumbar – Bangku dan meja masih zaman ketumba, Patah lapuk, bahkan meja bolong kerap kali menjadi keluhan siswa. Kondisi itu, pastinya tidak memberikan kenyamanan lagi bagi peserta didik untuk mengikuti proses belajar dan menagajar disekolah.
Itulah gambaran beberapa sekolah tingkat dasar di Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan. Yang masih perlu diperhatikan oleh dinas terkait demi mencapai hasil pendidikan secara kualitas dan kuantitas.
Berdasarkan pantauan di lapangan, di Batang Kapas ada dua sekolah saat ini berbagai kelengkapan mobiliernya butuh sentuhan peremajaan. Artinya, peralatan seperti meja dan kursi perlu diperbaharui. Sebab, meja yang bolong, dengan kursi yang patah, ditambah pula tanpa ada tempat untuk menyandarkan punggung peserta didik.
Tentu konsentrasi belajar dapat menggangunya sewaktu menuntut ilmu. Sehingga, dalam kontinitas tersebut, target untuk meningkatkan kualitas SDM (sumber daya manusia) bisa menurun atas kondisi yang uncomfort (tidak nyaman).
Yetti Elvina, Kepala SDN 22 Batang Kapas, menyebut sekolah yang dipimpinnya saat ini umpama “rancak dilua buruak didalam” (di luar kelihatan bagus tapi didalam memiliki kondisi jelek). Karena terangnya, mobiler disekolah itu sudah seringkali diperbaiki tapi tidak bertahan lama.