Padang, SPIRITSUMBAR.com – Masyarakat Minangkabau dengan sistem kekerabatan matrilineal sangat menghargai dan menghormati perempuan. Hal ini sebagai salah satu pertimbangan kick off Pendidikan Pengawas Partisipatif 2022, bertajuk “Perempuan Berdaya Mengawasi” dipusatkan di Sumatera Barat.
Hal itu disampaikan Anggota Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI) sekaligus Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas dan Hubmas, Lolly Suhenty, S.Sos, MH, pada pers usai Kick Off Pendidikan Pengawas Partisipatif Tahun 2022, bertema Perempuan Berdaya Mengawasi, pada salah satu hotel di Kota Padang, Sabtu, 5 November 2022.
Dia jelaskan pencegahan dan pengawasan Pemilihan Umum (Pemilu) melibatkan semua pihak dan dilakukan bersama-sama. Termasuk pihak-pihak atau organisasi masyarakat secara mandiri. Sehingga penyelenggaran pemilu yang digelar 14 Februari 2024, bisa lebih baik. Tentunya dengan harapan nihil kekerasan dan pelanggaran.
Bawaslu ujarnya, telah mengawali pengawasan partisipatif lewat gerakan sejuta pengawas di seluruh Indonesia pada 2014. Simpul-simpul itu terus bergerak melakukan pengawasan partisipatif secara mandiri dari pemilu ke pemilu dan di 2022.
Dengan program Perempuan Berdaya Mengawasi. Harapannya, Pemilu 2024 nihil kekerasan. Tentunya, diharapkan masyarakat bergandengan tangan dengan Bawaslu dalam melakukan pencegahan dan pengawasan.
Meski acaranya sangat spesifik, bertajuk ‘Perempuan Berdaya Mengawasi’, namun pesertanya juga ada laki-laki meski pesertanya perempuan jauh lebih banyak.
“Spiritnya, agar perempuan dan laki-laki punya perspektif yang sama dalam pengawasan partisipatif. Yakinlah, Pemilu 2024 akan lebih asyik,” ujarnya.
Plh Sekretaris Jenderal Bawaslu RI, Dr. La Bayoni, M.Si, melaporkan bahwa gagasan untuk melibatkan masyarakat secara luas dalam pengawasan partisipatif, merupakan upaya Bawaslu dalam mewujudkan penyelenggaraan Pemilu yang aman, tertib dan berkeadilan.
“Pada 2022 ini, Bawaslu melakukan perbaikan dalam upaya melakukan pengawasan partisipatif, khususnya dalam mengakomodir keterwakilan perempuan, dengan melakukan Perempuan Berdaya Mengawasi. Kegiatan ini dilaksanakan di 17 di 16 provinsi, dimana kick off diselenggarakan di Kota Padang, Sumbar,” ujar La Bayoni
Sebelumnya, Ketua Bawaslu Sumbar, Alni, SH, M.Kn mengaku sangat bangga dipilih sebagai tuan rumah kegiatan yang sangat penting, dalam pendidikan pengawasan partisipatif, apalagi berkaitan dengan pemberdayaan perempuan.
“Kita bangga dipercaya menjadi tuan rumah kick off Pendidikan Pengawas Partisipatif ini. Pelibatan perempuan sebagai pengawas partisipatif, juga menjadi komitmen Bawaslu Sumbar. Dalam perekrutan Panwascam yang sudah dilantik di 19 kabupaten dan kota di Sumbar, Bawaslu Sumbar sangat memperhatikan 30 persen keterwakilan perempuan,” jelas Alni
Kick off juga dihadiri Gubernur Sumbar yang diwakili diwakili Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan. Juga hadir, anggota Bawaslu Sumbar Nurhaeda Yetty, Muhammad Khadafi dan Benny Aziz serta Kepala Sekretariat Bawaslu Sumbar, Karnalis Kamaruddin.
Di Sumbar, kegiatan diikuti oleh perwakilan perempuan dari Solok, Bukittinggi, Solok Selatan, Padang Pariaman, Pasaman, Agam, Dharmasraya, Sawahlunto, Payakumbuh dan Padang Panjang. Termasuk para pemilih muda, pemilih pemula, disabilitas dan kalangan mahasiswa. (Salih)