Bau Tak Sedap Hinggapi Penerimaan Siswa SMP Jalur Mandiri

oleh

Spiritsumbar.com, Padang – Melati (13) sebut saja begitu matanya berkaca-kaca menahan sedih usai melihat pengumuman hasil  penerimaan siswa baru melalui jalur mandiri di SMPN 1 Padang, Sabtu (13/5/2017).

Dia sedih bukan saja karena tidak masuk daftar yang diterima, namun yang lebih menyakitkan gadis beranjak remaja ini ada hal yang aneh dengan hasil yang terpampang pada papan pengumuman tersebut.

“Saya merasa heran dan merasa aneh dengan hasil yang terpampang pada papan pengumuman tersebut. Teman saya yang nilai rapor nyaris sama dan ujian juga bekerja sama masuk dalam daftar 25 besar.  Sementara saya, terpaut jauh pada urutan 250. Kalau masuk 100 besar saja, rasanya tidak masalah walau tidak diterima,” ujarnya.

Ternyata keanehan hasil pengumuman tersebut juga menjadi gunjingan para orang tua di sekolah Melati. Orang tua Melati yang awalnya tidak begitu peduli dengan hasil tersebut juga mendapat pertanyaan bertubi-tubi dari rekan sesama orang tua.

“Bagaimana dengan Melati, kok tidak lulus. Saya pikir dengan mengikutsertakan Melati tes di sekolah tersebut sudah ada orang dalam. Karena, sepertinya diadakannya tes mandiri untuk hal tersebut, terutama untuk anak pejabat dan orang kaya,” ujar salah seorang orang tua siswa yang enggan ditulis namanya, Senin (15/6/2017).

Namun, diantara orang tua siswa tersebut juga ada yang menghibur Ibu Melati. “Biarkan sajalah, Allah Maha Tahu. Jika memang ada, hidup orang tersebut tak akan pernah berkah. Bukan mustahil sebelum hukuman akhirat, mereka juga akan mendapat hukuman di dunia,” ujarnya sambil dijawab Aamiin.

Mendapat hiburan dari rekan sesama orang tua, membuat batin orang tua Melati sedikit tenang. Namun, hal itu kembali terusik, saat dia membeli pakaian sekolah. Nada nada miring kembali menjadi perbincangan dalam penerimaan siswa baru jalur mandiri tersebut.

“Kalau pemerintah ingin bersih dan tranparan, kenapa tidak hanya melalui online saja. Jadi,  memang ini seperti sengaja diciptakan dengan kata-kata yang dibungkus mencari siswa berkualitas. Kalau ingin yang berkualitas, mestinya dengan nilai rata rata yang lebih tinggi,” ujarnya.

Selanjutnya:

Kepsek SMPN 1 Padang: Minta Data Harus Izin Dinas

Anggota DPRD Padang: Habisi Para Perusak Pendidikan

 

 

Menarik dibaca