Tidak itu saja, akibat terjangan aliran sungai Batang Pasaman ratusan lahan pertanian dan perkebunan terancam rusak. Puluhan rumah warga terancam ambruk kedalam aliran sungai. Aliran sungai tersebut juga mengancam arus transportasi jalan dan jembatan terancam putus jika tidak dilakukan penanganan nya segera dilakukan pemerintah.
“Kami bermohon agar pemerintah dan presiden jokowi mendengar derita kami masyarakat Aia Gadang yang berada di kawasan aliran sungai batang pasaman”, ujar Muskar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pasaman Barat Jhon Edwar mengatakan, pemerintah daerah Pasaman Barat sudah berupaya melakukan penanggulangan banjir Batang Pasaman. Namun dengan keterbatasan APBD, tidak dapat berbuat banyak.
“Yang bisa dilakukan hanya dalam bentuk pembebasan lahan. Ini sudah dilaksanakan melalui instruksi langsung Bupati Pasaman Barat H.Hamsuardi. Agar yang terkena dampak dari pembebasan lahan yang menjadi langganan banjir tuntas di bebaskan dengan musyawarah dan mufakat bersama masyarakat sekitar, ” ujarnya.
Ia memceritakan, guna penanggulangan bencana dampak banjir Batang Pasaman Nagari Aia Gadang pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) dan Bina Kontruksi Sumatera Barat pada tahun 2018 sudah melaksakan pembuatan desain rencana penanggulangan banjir batang pasaman dan pada