Imbas dari ini semua tentu semakin hantam koro dan leluasa berpacu merusak ekosistem DAS Bt. Kuantan, baik dari wilayah Nagari Muaro sampai perbatasan Silokek, dan daerah Tapueh hilirnya Jorong Silukah Nagari Durian Gadang. Sesuatu ekosistem yang telah rusak tanpa ada niat dan aksi mustahil tidak akan bisa kembali seperti semula.
Andaikata aktifitas perusakan ekosistem DAS Bt. Kuantan tidak bisa dimemanilisir dan pembiaran, bukan tidak mustahil bencana alam akan meningkam jejak. Sebab ketahanan perbukitan yang sebelumnya kebun masyarakat sudah banyak berubah menjadi compang-camping, tidak ada ketahanan apabila musim hujan terus menerus sangat mencemaskan dan dikhawatirkan terjadinya penggeseran tanah longsor skala besar. Imbas dari longsoran akan menjadi pendangkalan DAS Bt. Kuantan bahkan andaikata sampai terbendung ibu kota Kab Sijunjung dan sekitarnya akan tergenang menjadi danau. Andaikata itu terjadi disiang hari, masyarakat masih bisa berupaya menyelamatkan diri, namun andai kata di malam hari akan banyak menelan korban.
Menurut salah seorang sesepuh di Nagari Muaro Pak Bujung pernah terjadi di tahun 1968 daerah Pampangan wilayah DAS Bt. Kuantan longsor, Muaro Sijunjung bahkan Kantor Bupati ikut tergenang banjir. Inilah yang sangat kita kuatirkan bahkan lebih dasyat lagi, tuturnya.